.::The Amyra::.

Bisik hatiku lagi, "Aduh... Pening laaa cenggini... Tak habis lagi ke citer ni?????"

~Pennaaaaattt.... Aku semakin penaaaaaatttt....

Ceritera lama usah diungkit lagi.. Tidak sama sekali aku akan menoleh serta menilai pada hal itu lagi. Hati aku telah mati bila teringatkan akan hal itu. Sesak di dada dan sedih tiada siapa yang tahu.

Barangkali... "Mereka" ingin tahu apa yang terjadi. Cukuplah... Cukup sudah...

Kalian semua tidak mampu mengerti akan apa yang terjadi... Sakit hati aku ini, semakin hari semakin sembuh tetapi meninggalkan parut di hati.

Namun, aku tidak akan berdendam cuma aku akan kenang setiap titisan air mata aku yang menitis dengan tindakan manusia di sekeliling aku.

Berkali-kali aku menegaskan bahawasanya, MATLAMAT TIDAK MENGHALALKAN CARA!!!!

Betapa murninya niat kalian untuk aku tetapi cara kalian semua TETAP SALAH!!!!

Walaupun lagakku persis srikandi yang tegar di jiwanya, namun hatiku ini seperti awan salju, mudah terhiris perasaanya.

Arrrrggghhhh, persetankan ini semua....

Setiap tindakan manusia mesti ada sebab dan musababnya.

Berjuta kali kalian pertikaikan tindakan manusia itu, kalian perlulah hormati keputusan manusia tersebut...

Owh, tapi mengapa yaaa?? Perlu ke aku mengambil tahu ini semua????

Owh, rupa-rupanya kasihankan aku. Begitulah ceritanya sang penyibuk...

"Baru nak kesiankan aku??? Baru nak simpati padaku walhal ketika situasi memuncak, kalian semua melarikan diri termasuk manusia itu."

Aku sedar, siapa cinta, siapa kawan, siapa kawan karib, siapa musuh dan siapa sahabat..

Usah gundah gulana.. Kalian semua tetap sahabat aku. Aku menyayangi kalian semua. Tidak akanku pendam untuk menyimpan dendam.. Cuma aku akan kenang sehingga aku menutup mata.

Selagi aku mampu membendung perasaan sedih ini, aku akan lindungi ia. Yaaa, fitrahnya manusia melihat aku gembira.. Memamg aku gembira berada disamping cinta hati serta keluarga aku.

Dan kalian semua tetap sahabat dan rakan karib.. Tidak sama sekali aku akan memutuskan silaturahim kerana permasalahan ini.

Alahai, biarkanlah manusia itu. Tanganku tetap terbuka untuk menerima mereka berdua.

Setiap perbuatan aku ada pembalasannya. Kini aku menerima dan merasainya.. Aku redha...

Duhai sahabat dan kawan karib...

Kalian semua tetap di hati aku. Aku lihat, sepanjang kesedihan aku, kalian semua tetap disisi aku memberikan sokongan, menggembirakan hati aku di ruangan laman sosial serta di waktu lapang.

Terima kasih wahai sahabat dan rakan karib...

Aku menghargainya...

Cuma, cukuplah... Janganlah bertanyakan pada aku hal itu lagi.. Aku semakin lupa mereka semua.. Dan aku ingin lupakan sehingga tiada satu pun ingatan kesedihan aku ke atas mereka...

Saban waktu aku berdoa dan berpegang teguh pada kata-kata hikmah ini...

Saya meminta kekuatan dan Allah memberikan saya kesulitan untuk membuatkan saya kuat ~ Salahuddin al-Ayyubi.

by Amyra javaroses